Kekerasan kepada orang Papua ternyata tidak hanya terjadi di bumi cendrawasih itu saja. Sejak tanah kelahiran mereka memanas, orang Papua yang studi di Jogjakarta mengaku sering mendapat teror serta tindakan yang kurang menyenangkan dari pihak-pihak tertentu.
Juru Bicara para mahasiswa asal Papua Dameanus Katayo, mengatakan intimidasi dan teror terhadap mahasiswa asal Papua ini tidak hanya disampaikan sekali saja, tetapi sering kali dan dialami tidak hanya satu-dua orang. Salah satu bentuk intimidasi diceritakan oleh salah satu mahasiswa Papua, Sagrim.
Sagrim mencontohkan, pada Jumat lalu (10/11), seorang mahasiswa asal Papua yang sedang praktik di sebuah rumah sakit di Gunungkidul tiba-tiba didatangi seseorang oknum berseragam dan mengancam akan menghabisinya jika warga Papua berulah.
Terkait dengan keadaan itu, para mahasiswa asal Papua di Yogyakarta meminta perlindungan Sri Sultan Hamengku Buwono X agar mereka tetap bisa belajar dengan baik dan tenang tanpa dihantui dengan ancaman dan intimidasi.
Menanggapi laporan ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa semua warga masyarakat asal Papua yang berada di DI Yogyakarta wajib dilindungi. "Kita wajib melindungi masyarakat Yogyakarta. Walaupun berasal dari Papua, ia merupakan masyarakat Yogyakarta," ujar Sri Sultan seperti dikutip dari mediaindonesia, Selasa (15/11).
Ironis sekali bahwa masyarakat Papua tidak bisa merasa tenang di negeri sendiri. Padahal di saat bumi cendrawasih memanas saat ini, kita harus menunjukan kepedulian kita terhadap warga Papua dengan memberikan rasa aman kepada mereka.